Tanah kelahiran yang
penuh nilai sejarah
Roda terus bergulir hingga mengantarku tiba di tanah
kelahiranku, Kota Kuningan; tepatnya desa Linggarjati. Kami sekeluarga rindu
akan kehangatan kampung halaman maka keluarga kami memutuskan untuk berlebaran
di Kuningan. Debu yang sering kurasakan,seakan hilang setelah sampai disini.
Udaranya yang sejuk membawaku merasakan
tetesan embun pagi yang berjatuhan di rumput-rumput persawahan. Kepenatan
dikota, seakan sirna karena melihat sawah yang terbentang, suasana yang
terhindar dari kepadatan kota Jakarta, dan air yang mengalir langsung dari
gunung Ciremai. Sungguh betapa indah ciptaanMu. Begitu melihat sekeliling, rasa
syukur tak henti dalam fikirku karena telah dilahirkan di desa ini.
Suasana saat lebaran pun begitu kental dengan tradisi,
banyak kudengar isak tangis kebahagiaan karena dapat berkumpul bersama keluarga
besar. Menangis meminta maaf kepada ayah bunda serta sanak saudara. Aku tak
ingin momen kebahagia tersebut berlalu begitu cepat.
Terik
matahari mulai nampak, namun kesejukkan tetap terasa, pamanku mengajakku untuk
mengunjungi suatu tempat bersejarah di desa Linggarjati, yaitu gedung
perundingan Linggarjati. Jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari tempat kami tinggal, memutuskan kami untuk
pergi kesana dengan berjalan kaki saja. Tak ada rasa letih, kaki ini terus
melangkah mengikuti kegembiraan hati, tak sabar untuk sampai di tempat tujuan.
Setibanya
kami disana, terlihat sebuah aturan yang harus dilakukan selama berada di dalam
dan informasi jadwal dibukanya gedung, yaitu pukul 08:00-18:00 setiap harinya.
Kami langsung disuguhkan dengan sebuah
bangunan yang kaya akan nilai history, bangunan yang masih berdiri kokoh, kuno
namun tetap terjaga. Aku berkeliling menelusuri setiap sudut serta gambar yang
terpasang, membaca setiap informasi dan ilmu baru yang sebelumnya aku hanya
tahu dalam buku sekolahku saja, kini aku dapat menyaksikan secara langsung
bagaimana suasana pada saat perundingan itu digelar.
Jika melihat beberapa tahun silam, mungkin perundingan
Linggarjati sangat terkenal karena merupakan suatu perjanjian bersejarah
yang berisi kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Belanda yang
disepakati dalam sebuah perundingan. Para
tokoh dari Indonesia dan Belanda duduk bersama untuk membuat kesepakatan yang
dirangkum dalam beberapa poin persetujuan. Peristiwa ini kelak dikenal dengan
nama perjanjian Linggarjati. Perjanjian
ini telah berhasil mengangkat permasalahan antara Indonesia dan Belanda ke
ranah international dengan melibatkan PBB (persatuan bangsa bangsa). Perjanjian ini
disebut dengan perjanjian Linggarjati karena lokasi terjadinya ialah di Desa
Linggarjati yang terletak di sebelah selatan kota Cirebon, Jawa Barat pada
tanggal 10 November 1946.
Perjalananku
hari ini telah banyak memberikan subuah arti dari perjuangan dan banyak sekali
ilmu yang aku dapat saat mengunjungi gedung perundingan Linggarjati, aku
semakin bangga telah dilahirkan di desa yang bersejarah, kelak perjalananku ini
akan ku ceritakan pada anak cucuku. Matahari telah terbenam di ufuk timur,
menandakan aku dan paman untuk segera pulang.