Sabtu, 07 April 2018

penerjemahan berbantuan komputer # (tugas 2)


Diperiksa polisi, pria yang melaporkan Sukmawati atas tuduhan melakukan penistaan agama


Seseorang yang melaporkan sukmawati soekarnoputri, putri presiden pertama Soekarno, Dalam laporannya kepada polda metro jaya selama interogasi bahwa penggunaan kata-kata syariah, cadar, dan adzan di dalam puisi kontroversial yang terakhir itu menghujat Islam.
Pengacara Denny Andrian Kusdayat dan ketua DPP partai Hanura Amron Asyhari, serta Jawa Timur sebagai bagian dari organisasi islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), mengajukan laporan terhadap Sukmawati pada hari Selasa, mengklaim yang belakangan ini telah menghujat Islam dengan membaca puisi itu, yang membandingkan syariah dengan konde (gaya rambut tradisional), mengejek cadar (kerudung wajah penuh) dan adzan yang dihina (panggilan Muslim untuk berdoa).
Para penyidik bertanya bait mana yang menistakan atau menjadi permasalahan [di dalam puisi]. Kami memberi tahu mereka…. Hanya tiga [syariah, cadar dan adzan], ”kata Denny setelah diinterogasi di markas Polda Metro Jaya pada Kamis malam, seperti dilansir kompas.com.
Sukmawati membacakan puisi itu selama acara fashion yang diadakan untuk merayakan ulang tahun karir desainer Anne Avantie yang ke 29 pada waktu Indonesian fashion week (IFW) di Jakarta pada 29 Maret.
Denny mengatakan para penyidik juga bertanya tentang saksi yang hadir ketika puisi itu dibacakan.
Kami melihat ada [artis] Titiek Puspa, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, dan beberapa selebritis lainnya [yang hadir di acara tersebut].”
Denny mengatakan, bukti kejahatan itu adalah rekaman video viral dari Sukmawati yang membacakan puisi itu, yang diunggah oleh panitia ke internet.

Pada Jumat siang, ratusan demonstran menggelar unjuk rasa menentang Sukmawati di Jakarta Pusat. Juru bicara Polisi Jakarta Komandan Senior Argo Yuwono mengatakan bahwa pasukan gabungan hingga 6.500 personil militer dan polisi telah ditempatkan di masjid Istiqlal untuk memastikan keamanan selama demonstrasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar