Prasangka diskriminatif & etnosentrisme
Perbedaan prasangka
dan diskriminasi
Prasangka itu sikap yang negatif
terhadaf sesuatu. Walaupun prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Tidak
sedikit orang-orang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang
lebih sukar untuk berprasangka. Faktor lingkungan pun dapat menimbulkan
prasangka.
Prasangka dan diskriminasi dapat
dibedakan dengan jelas. Prasangka bersumber dari suatu sikap.
Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan
sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak
dapat dipisahkan.
Seorang yang mempunyai prasangka rasial,
biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun
begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang
pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka
dapat saja berperilaku tidak diskriminatif.
Sikap berprasanka
jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman
atau apa yang di dengar. Labih-lebih lagi bila
sikap berprasangka itu muncul dari jalan pikiran sepintas. Apabila muncul suatu
sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau
terhadap suatu suku bangsa, bisa jadi akan menimbulkan
pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas.
sebab-sebab timbulnya prasangka dan
diskriminasi
- berlatar belakang sejarah
- dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
- bersumber dari faktor kepribadian
- berlatar belakangdari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
daya upaya untuk mengurangi/menghilangkan
prasangka dan diskriminasi
- perbaikan kondisi sosial ekonomi
pemerataan dan usaha peningkatan pendapatan bagi warga
negara Indonesia masih tergolong dibawah garis kemiskinan akan mengurangi
adanya kesenjangan-kesenjangan sosial antar si kaya dan si miskin. Melalui
program-program pembangunan yang mantap tang didukung oleh lembaga-lembaga
ekonomi pedesaan seperti BUUD dan KUD. Juga melalui program KCK (kredit candak
kulak), KMKP (kredit modal kerja permanen), dan dalam sektor pertanian dengan
intensifikasi khusus (Insus), proyek perkebunan inti rakyat (PIR), juga proyek
tebu rakyat diperkirakan golongan ekonomi lemah lambat laun akan dapat
menikmati usaha-usaha pemerintah dalam perbaikan sektor perekonomian. Dengan
begitu prasangka-prasangka ketidakadilan dalam sektor perekonomian antara
kelompok kuat dan kelompok ekonomi lemah sedikit banyak dapat dikurangi dan
akhirnya akan sirna.
2. Perluasan
kesempatan belajar
Jika dapat mencapai prestasi tinggi dan
dapat mempertahanhan secara konsisten, beasiswa yang aneka
ragam itu dapat diraih dan kantong pun tidak akan kering kerontang.
Dengan memberi kesempatan
luas untuk mencapai tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan
tinggi bagi seluruh warga negara indonesia tanpa kecuali, prasangka dan
perasaan tidak adil pada sektor pendidikan cepat atau lambat akan hilang lenyap
3. Sikap terbuka dan
lapang dada
Sesungguhnya idealisme paham kebangsaan
yang mencanangkan persatuan dan kemerdekaan, telah menumbuhkan sikap
kesepakatan, solidaritas yang tinggi. Dengan berbagai sikap unggul itu,
diharapkan akan berkelanjutan dengan sikap saling percaya, saling menghargai,
menghormati dan menjauhi dari dari sikap berprasangka. Dilandasi dengan
sikap-aikap tersebut akn mucul sikap terbuka, sikap lapang, untuk menerma
kritik, suatu makna dari perbedaan pendapat yang wajar dalam kemajemukan
masyarakat indonesia. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena masing-masing
berniat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar kelompok sosial yang
diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa adalah
suatu cara yang sungguh bijaksana.
Jadi kesimpulannya menurut saya adalah, diskriminatif & prasangka merupakan hal yang
berbeda. Diskriminasi cenderung kepada tindakan kita terhadap seseorang,
sedangkan jika prasangka cenderung dari sikap kita terhadap seseorang. Diskriminasi
biasanya kita lihat di dalam suatu contoh kecil yaitu di dalam perlombaan, jika
mereka berlaku curang maka mereka akan di diskriminasi. Prasangka sering
terlintas di dalam fikiran kita jika kita berfikir sesuatu yang buruk terhadap
seseorang padahal kita belum mengetahui persis bagaimana kejadiannya atau
penjelasan yang sebenarnya, sering kali prasangka diambil dari fikiran yang
belum ada buktinya dan bisa menjatuhkan nilai seseorang. Mereka hanya mendengar
tanpa melihat langsung seperti apa yang sebenarnya terjadi yang dapat
menimbulkan pertentang- pertentangan.
Nama: Eka Desmawati (2SA08) (13614419)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar