Kamis, 24 Desember 2015

ilmu pengetahuan.teknologi, dan kemiskinan



ILMU PENGETAHUAN,TEKNOLOGI,DAN KEMISKINAN
Pengertian ilmu pengetahuan adalah sebuah sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan kedalam bahasa yang bisa dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu. dalam kata lain dapat kita ketahui definisi arti ilmu yaitu sesuatu yang didapat dari kegiatan membaca dan memahami benda-benda maupun peristiwa, diwaktu kecil kita belajar membaca huruf abjad, lalu berlanjut menelaah kata-kata  dan seiring bertambahnya usia secara sadar atau tidak sadar sebenarnya kita terus belajar membaca, hanya saja yang dibaca sudah berkembang bukan hanya dalam bentuk bahasa tulis namun membaca alam semesta seisinya sebagai usaha dalam menemukan kebenaran. Dengan ilmu maka hidup menjadi mudah, karena ilmu juga merupakan alat untuk menjalani kehidupan.
Ilmu pengetahuan Menurut para Filsum sebagai berikut:
 Cristian Wolff
Cristian Wolff mengklasifikasikan ilmu pengetahuan ke dalam tiga kelompok besar , yakni ilmu pengetahuan empiris, matematika, dan filsafat. Klasifikasi ilmu pengetahuan menurut Cristian Wolff dapat diskemakan sebagai berikut :

a. Ilmu pengetahuan empiris
1. Kosmologis empiris
2. Psikologis empiris
b. Matematika
1. Murni : aritmatika, geometri, aljabar
2. Campuran : mekanika, dan lain-lain
c. Filsafat
1. Spekulatif (metafisika)
a. umum:ontologi
b. khusus: psikologi, kosmologi, theologi
2. Praktis
a. intelek: logika
b. kehendak; ekonomi, etika, politik.
c. pekerjaan fisik: tekhnologi

lmu pengetahuan menurut Auguste Comte secara garis besar dapat diklasifikasikan sebagi berikut:
1. Ilmu pengetahuan
a. Logika (matematika murni)
b. Ilmu pengetahuan empiris (astronomi, fisika, biologi, sosiologi)
2. Filsafat
a. Metafisika

sumber: Bakhtiar, Amsal. 2007. Filsafat Ilmu. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
jadi kesimpulannya menurut saya adalah, desa merupakan suatu masyarakat yang pemerintahannya tersendiri. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh dua factor (push & pull factor). Yaitu salah satunya karena factor pendidikan yang kurang di desa dan banyak masyarakat desa yang beranggapan bahwa di kota akan lebih mudah mencari pekerjaan dan mata pencarian. Ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh dalam memberantas kemiskinan. Karena dengan teknologi yang maju banyak orang yang menggunakannya sebagai peluang untuk mencari sebuah inovasi yang menghasilkan lapangan kerja serta keuuntungan yang lebih. Ilmu pengetahuan yang semakin luas juga dapat menjadikan anak-anak terdidik dan lebih berfikir kritis terhadap keadaan.
NAMA: EKA DESMAWATI
KELAS: 2SA08
NPM: 13614419

Kamis, 10 Desember 2015

PERBEDAAN PRASANGKA DAN DISKRIMINATIF



Prasangka diskriminatif & etnosentrisme

Perbedaan prasangka dan diskriminasi
Prasangka itu sikap yang negatif terhadaf sesuatu. Walaupun prasangka dapat juga dalam pengertian positif. Tidak sedikit orang-orang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar untuk berprasangka. Faktor lingkungan pun dapat menimbulkan prasangka.
Prasangka dan diskriminasi dapat dibedakan dengan jelasPrasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjuk kepada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap berprasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tidak dapat dipisahkan.
Seorang yang mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatif tanpa berlatar belakang pada suatu prasangka. Demikian juga sebaliknya, seseorang yang berprasangka dapat saja berperilaku tidak diskriminatif.
Sikap berprasanka jelas tidak adil, sebab sikap yang diambil hanya berdasarkan pada pengalaman atau apa yang di dengar. Labih-lebih lagi bila sikap berprasangka itu muncul dari jalan pikiran sepintas. Apabila muncul suatu sikap berprasangka dan diskriminatif terhadap kelompok sosial lain, atau terhadap suatu suku bangsa, bisa jadi akan menimbulkan pertentangan-pertentangan sosial yang lebih luas.


 sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi
  1. berlatar belakang sejarah
  2. dilatarbelakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
  3. bersumber dari faktor kepribadian
  4. berlatar belakangdari perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

 daya upaya untuk mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminasi

  1. perbaikan kondisi sosial ekonomi
pemerataan dan usaha peningkatan pendapatan bagi warga negara Indonesia masih tergolong dibawah garis kemiskinan akan mengurangi adanya kesenjangan-kesenjangan sosial antar si kaya dan si miskin. Melalui program-program pembangunan yang mantap tang didukung oleh lembaga-lembaga ekonomi pedesaan seperti BUUD dan KUD. Juga melalui program KCK (kredit candak kulak), KMKP (kredit modal kerja permanen), dan dalam sektor pertanian dengan intensifikasi khusus (Insus), proyek perkebunan inti rakyat (PIR), juga proyek tebu rakyat diperkirakan golongan ekonomi lemah lambat laun akan dapat menikmati usaha-usaha pemerintah dalam perbaikan sektor perekonomian. Dengan begitu prasangka-prasangka ketidakadilan dalam sektor perekonomian antara kelompok kuat dan kelompok ekonomi lemah sedikit banyak dapat dikurangi dan akhirnya akan sirna.







2.      Perluasan kesempatan belajar
         Jika dapat mencapai prestasi tinggi dan dapat mempertahanhan secara konsisten,         beasiswa yang aneka ragam itu dapat diraih dan kantong pun tidak akan kering kerontang.
Dengan memberi kesempatan luas untuk mencapai tingkat pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi bagi seluruh warga negara indonesia tanpa kecuali, prasangka dan perasaan tidak adil pada sektor pendidikan cepat atau lambat akan hilang lenyap

3.     Sikap terbuka dan lapang dada
      Sesungguhnya idealisme paham kebangsaan yang mencanangkan persatuan dan kemerdekaan, telah menumbuhkan sikap kesepakatan, solidaritas yang tinggi. Dengan berbagai sikap unggul itu, diharapkan akan berkelanjutan dengan sikap saling percaya, saling menghargai, menghormati dan menjauhi dari dari sikap berprasangka. Dilandasi dengan sikap-aikap tersebut  akn mucul sikap terbuka, sikap lapang, untuk menerma kritik, suatu makna dari perbedaan pendapat yang wajar dalam kemajemukan masyarakat indonesia. Upaya menjalin komunikasi dua arah, karena masing-masing berniat membuka diri untuk berdialog antar golongan, antar kelompok sosial yang diduga berprasangka dengan tujuan membina kesatuan dan persatuan bangsa adalah suatu cara yang sungguh bijaksana.

Jadi kesimpulannya menurut saya adalah, diskriminatif & prasangka merupakan hal yang berbeda. Diskriminasi cenderung kepada tindakan kita terhadap seseorang, sedangkan jika prasangka cenderung dari sikap kita terhadap seseorang. Diskriminasi biasanya kita lihat di dalam suatu contoh kecil yaitu di dalam perlombaan, jika mereka berlaku curang maka mereka akan di diskriminasi. Prasangka sering terlintas di dalam fikiran kita jika kita berfikir sesuatu yang buruk terhadap seseorang padahal kita belum mengetahui persis bagaimana kejadiannya atau penjelasan yang sebenarnya, sering kali prasangka diambil dari fikiran yang belum ada buktinya dan bisa menjatuhkan nilai seseorang. Mereka hanya mendengar tanpa melihat langsung seperti apa yang sebenarnya terjadi yang dapat menimbulkan pertentang- pertentangan.


Nama: Eka Desmawati (2SA08) (13614419)