Jumat, 16 Maret 2018

Penerjemahan Berbantuan Komputer #


Menteri: Bandara lepas pantai di Utara Bali belum mendesak

Pemerintah pusat tentu saja tidak lebih mengutamakan pengembangan bandara di lepas pantai Utara Bali seperti yang diusulkan oleh pemerintah daerah, mengatakan bahwa proyek semacam itu tidak mendesak, menurut menteri perhubungan Budi Karya Sumadi .
Ia menegaskan, namun, bahwa pemerintah pusat telah siap mengembangkan sebuah pacu di bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai di bagian Selatan di pulau wisata.
Kami lebih ingin memberdayakan yang ada pada bandar udara internasional I Gusti Ngurah Rai, ujar Budi kepada wartawan, di Jakarta pada minggu seperti diberitakan kompas.com.
Sebelumnya, ia berkata bahwa kementerian juga tengah melaksanakan studi terhadap proposal tersebut yang dibuat oleh Bali administrasi internasional melalui PT Pandara Bali Utara ( BIBU ) Panji Sakti, yang telah mendapat dukungan dari seorang investor Kanada.
Presiden direktur Bali Utara (BIBU) I Made Mangku mengatakan perusahaan tersebut lebih suka mengembangkan suatu bandara lepas pantai karena rencana awal dari sebuah keberhasilan perseroan akan selalu mengorbankan 33 kuil hindu, 121 tempat-tempat bersejarah, jalan, tempat tinggal dan lahan persawahan produktif .
Made juga menjelaskan bahwa Gubernur Bali Mangku Pastika telah melarang penggunaan lahan produktif, candi hindu atau situs sejarah untuk pembangunan sebuah bandara baru (BBN).

Menteri keuangan mengatakan, Bos IMF tidak mengunjungi untuk menawarkan pinjaman


Presiden RI, Joko Widodo ‘Jokowi’ (kiri) dan International Monetary Fund (IMF) Direktur utama Christine lagarde madeleine odette (kanan) berbicara kepada wartawan selama kedatangan mereka ke RSUD Pertamina di wilayah Jakarta Selatan pada26 Febuari ( JP/ Anton Hermansyah ).
Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengatakan kunjungan dana moneter internasional (IMF) Direktur utama Christine lagarde ke Indonesia tidak untuk menawarkan pinjaman, tetapi untuk mempersiapkan pertemuan IMF-World Bank di Bali pada Oktober.
Banyak netizen bertanya apakah Lagarde berkunjung untuk menawarkan pinjaman kepada Indonesia? Saya bilang tidak” Sri Mulyani Indrawati di Jakarta pada selasa seperti dikutip melalui kompas.com. Menambahkan bahwa Lagarde hanya mengunjungi untuk memonitor kemajuan persiapan untuk kelancaran pertemuan tahunan IMF-world Bank Group.
Selama tinggal di Jakarta, Largade juga mengatakan bahwa di 2018 pertemuan tahunan konferensi tingkat tinggi, bertemu dengan presiden Jokowi dan berkunjung ke rumah sakit serta pasar ditemani oleh presiden.
Dalam pertemuan dengan Lagarde, presiden Jokowi memberitahukan kemajuan Indonesia dalam bidang ekonomi.
Sementara itu, Lagarde memuji fondasi kuat ekonomi Indonesia, tetapi dia menekankan pentingnya reformasi fiskal mendukung pertumbuhan ekonomi.
Dia juga antara lain menekankan pentingnya bertanggung jawab dalam pengeluaran pemerintah yang meningkat, tidak hanya dalam pembiayaan proyek infrastruktur, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat posisi Indonesia dalam mengekspor produk bernilai tambah lebih banyak.